by: Fatimah Andriani
Setiap manusia, dengan segudang profesinya pasti pernah merasakan zona
nyaman (Baca; Malas). Rasa malas sering
kali muncul kapan pun dan bagaimana pun keadaan kita. Sering kali kita tak
sadar bahwa kita sedang dinina bobokan oleh rasa nyaman yang pada dasarnya perasaan
nyaman tersebut dikendalikan oleh rasa malas yang dapat menyita waktu berharga
kita dengan sia-sia.
Rasa malas
sejatinya merupakan sejenis penyakit mental yang dapat menyerang siapapun tanpa
mengenal batasan usia. Sejatinya, tidak ada dokter yang dapat menyembuhkan penyakit
malas karena toh seorang dokter pun pasti pernah merasakan malas. Namun jangan
sampai diri kita diperbudak oleh para setan yang sibuk meniupkan rayuan agar
kita berada pada zona nyaman hingga menjadi seorang yang pemalas. Berikut
merupakan tips penangkal malas:
1. Ingat plan yang telah dibentuk
Hidup tanpa tujuan bagaikan malam
tanpa bintang yang akan terilahat sangat hambar dan kurang menarik. Hidup harus
memiliki rasa. Hidup harus mempunyai cita. Cita tanpa asa tiada guna. Saat malas datang, sebaiknya kita lihat buku
catatan harian yang berisi tujuan hidup kita. Kita harus pikirkan apakah dengan
kita bermalas-malasan tujuan yang telah kita susun akan terwujud begitu saja
tanpa usaha, mustahil.
2. Hindari Segala Jenis Gadget
Gadget merupakan salah satu bukti
pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Banyak sekali manfaat yang terkandung
didalamnya beberapa diantaranya yaitu memudahkan kita dalam menerima informasi
dan berkomunikasi. Namun, sering kali kita terbuai dan berlama-lama memandangi
layar gadget tersebut entah itu aktif dalam sosial media atau hanya sekedar
bermain game hingga akhirnya waktu dan pekerjaan yang seharusnya kita kerjakan
terbengkalai. Oleh karena itu, sebaiknya kita hindari segala macam gadget dan
fokus dengan action plan yang telah kita susun.
3. Waktu
Hidup hanya sekali hiduplah yang
berarti. Begitupun dengan waktu, ia akan terus berjalan hingga kita tidak akan
diberikan kesempatan untuk mengembalikannya walau hanya satu detik maka dari
itu disiplin waktu harus kita tanam sejak dini pada diri kita. Sebagaimana
ungkapan kata mutiara dalam bahasa arab:
لن ترجع أيام التي مضت
“Tidak akan
kembali waktu yang telah berlalu.”
4. Pilihlah teman yang baik
Malas tak hanya datang murni dari
diri kita karena rasa malas merupakan penyakit menular yang berada di lingkungan
sekitar kita bahkan bisa saja rasa malas yang kita alami karena kita telah
tertular oleh teman kita. Oleh karena itu pilihlah teman yang baik, yang
senantiasa istiqomah dalam kebaikan serta sanggup menasehati dan menyemangati
hingga akhirnya ia dapat mengajak kita pada keistiqomahan. Karena teman yang
baik adalah yang akan selalu menunjukanmu pada kebaikan.
5. Ingatlah perjuangan orang tua
Jika tahap pertama hingga keempat
belum dapat menghilangkan rasa malas yang sedang menyelimuti diri ini. Coba
renungkan pejuangan dan pengorbanan kedua orang tua kita. Lihatlah! Tubuh yang
dahulu gagah perkasa kini hanyalah tulang yang terbungkus oleh kulit keriput.
Rambut yang dahulu hitam nan indah kini telah menjadi putih dimakan waktu.
Setiap hari mereka bekerja keras untuk menghidupi kita, membiayai sekolah
favorit kita demi kebahagiaan dan masa depan kita. Namun apa yang telah kita
beri kepada mereka?
Setelah
itu sebaiknya kita memdawamkan doa yang telah Rasul ajarkan:
"Ya Allah,
aku berlindung pada-Mu dari rasa sesak dada dan gelisah, dan aku berlindung
pada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung pada-Mu dari sifat
pengecut dan kikir, dan aku berlindung pada-Mu dari belenggu hutang dan tekanan
manusia"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar