Rasulullah
Shalllahu 'Alaihi wa Sallam melihat siwak yang ada di tangan sahabat tersebut
dan dari isyarat itu aku memahami bahwa beliau menginginkan siwak tersebut.
Aku
berkata: "Wahai Rasulullah, apakah engkau mau aku beri siwak ini?"
Rasulullah
menjawab: "Ya." Aku ambil siwak lalu mengunyahnya hingga lembek, dan
memberikannya kepada Rasulullah.
Lalu
beliau menggosok giginya dengan siwak tersebut dan sejujurnya aku belum pernah
melihat beliau menggosok giginya seperti itu sebelumnya, kemudian beliau
meletakkan siwak tersebut.
Aku
rasa tubuh Rasulullah terasa berat di pangkuanku. Aku lihat wajah beliau,
ternyata pandangan beliau terbuka tajam.
Beliau
bersabda: "Bersama temanyang paling tinggi di surga." Aku berkata
kepada Rasulullah: "Engkau diperintah untuk memilih, lalu engkau engkau
telah memilih. Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran. Kemudian Rasulullah
wafat.
Ibnu
Ishaq berkata: Yahya bin Abbad bin Abdullah bin Zubair bercerita kepadaku, dari
ayahnya, Abbad, ia berkata: Aku mendengar Aisyah Radhiyallahu Anha berkata:
"Rasulullah wafat di pangkuanku dan pada hari giliranku. Aku tidak pernah
menzalimi siapa pun. Oleh karena kebodohanku karena masih dan memukul wajahku bersama
wanita-wanita yang-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar