Ketika Abu Thalib Meminta Hujan Dengan Bertawasul - Islamic Studies

Rabu, 20 Desember 2017

Ketika Abu Thalib Meminta Hujan Dengan Bertawasul




https://adhielesmana.wordpress.com/2017/10/18/hujan-dan-kakek-tua/

Ibnu Asakir mentakhrij dari Julhummah bin Arfathah, dia berkata, “Tatkala aku tiba di Makkah, orang-orang sedang dilanda musim paceklik. Orang-orang Quraisy berkata, “Wahai Abu Thalib, lembah sedang kekeringan dan kemiskinan melanda. Marilah kita berdoa meminta hujan.”
Maka Abu Thalib keluar bersama anak kecil, yang seolah-olah wajahnya adalah matahari yang membawa mendung, yang menampakan awan yang sedang berjalan secara perlahan-lahan.
Disekitar Abu Thalib juga ada beberapa anak kecil lainnya, dia memegang anak kecil itu dan menempelkan punggungnya ke dinding Ka’bah. Jari jemarinya memegangi anak itu.
Langit tadinya bersih dari mendung, tiba-tiba saja mendung itu datang dari segala penjuru, lalu menurunkan hujan yang sangat deras, hingga lembah-lembah terairi dan ladang-ladang menjadi subur.
Abu Thalib mengisyaratkan hal ini dalam syair yang dibacakannya,
Putih berseri meminta hujan dengan wajahnya
Penolong anak yatim dan pelindung janda wanita


Sumber: Ar-Rohiq Al-Makhtum, Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarokfuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah belajar. Belajar hingga akhir hayat dan terus menebar manfaat.

majelis zaenul musthofa