Keindahan Fisik Rasulullah Saw - Islamic Studies

Jumat, 29 Desember 2017

Keindahan Fisik Rasulullah Saw

Disebutkan dalam kitab Ar-Rohiq al-makhtum karya Al-Mubarokfuri, Ummu Ma’bad Al-Khuzaiyah pernah berkata tentang diri Rasulullah Saw, dia menggambarkan beberapa sifat suaminya, saat beliau lewat di kemahnya dalam perjalanan hijrah ke Madinah “Dia sangat bersih, wajahnya berseri-seri, bagus perwakannya, tidak merasa berat karena gemuk, tidak bisa dicela karena kepalanya kecil, elok dan tampan, di matanya ada warna hitam, bulu matanya panjang, tidak mengobral bicara, lehernya panjang, matanya jelita, memakai celak mata, alisnya tipis, memanjang dan bersambung, rambutnya hitam, jika diam dia tampak berwibawa, jika berbicara dia tampak menarik, dia adalah orang yang paling elok dan menawan dilihat dari kejauhan, bagus dan manis setelah mendekat, bicaranya manis, rinci, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, bicaranya seakan-akan merjan yang tertata rapi dan landai, perawakannya sedang-sedang, mata yang memandangnya tidak lolos karena perawakannya yang pendek dan tidak sebal karena perawakannya yang tinggi, seakan satu dahan diantara dua dahan, dia adalah salah seorang dari tiga orang yang paling banyak menarik perhatian, paling bagus tampilannya, mempunyai rekan-rekan yang menghormatinya, jika beliau berbicara mereka menyimak perkatannya, jika beliau memberikan perintah, mereka bergegas melaksanakan perintahnya, dia orang yang ditaati, disegani, dikerumuni orang-orang, wajahnya tidak memberenggut dan tidak pula orang yang diremehkan.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Kepalanya besar, tulang-tulang sendinya besar, bulu matanya panjang, jika sedang berjalan seperti sedang berjalan di jalanan yang menurun.”
Jabir bin Samurah berkata, “Mulutnya besar, matany lebar dan tidak banyak tumpukan dagingnya.”
Abu Thufail berkata, “Kulitya putih, wajahnya berseri-seri, dan perawakannya sedang-sedang (tidak tinggi dan tidak pendek, tidak kurus dan tidak gemuk).”
Anas bin Malik berkata, “Kedua telapak tangannya lebar.” Ia juga berkata, “Warna kulitnya elok, tidak putih sopak dan tidak terlalu coklat, kuat kepalanya, di kepala atau jenggotnya hanya ada dua puluh lembar uban.”
Dia juga berkata, “Ada beberapa lembar uban di kedua pelipisnya.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Di kepalanya ada beberapa lembar uban yang berpencar-pencar.”
Abu Juhaifah berkata, “Kulihat uban di bawah bibirnya yang bawah, yang disebut al-anfaqoh.”
Abdullah bin Bisri berkata, “Di bawah bibirnya yang bawah ada beberapa lembar uban.”
Al-Barra’ berkata, “Perawakannya sedang, dua bahunya bidang, memiliki rambut mencapai daun telinga. Kulihat beliau mengenakan jubah warna merah, tidak pernah kulihat yang sebagus itu.”
Abu Hurairah berkata,”Tidak pernah kulihat sesuatu lebih bagus daripada diri Rasulullah Saw. Seakan-akan matahari berjalan di wajahnya dan tidak pernah kulihat seseorang yang jalannya lebih cepat dari Rasulullah Saw. Seakan-akan tanah menjadi landau bagi beliau. Kami sudah berusaha mencurahkan kekuatan, tetapi seakan-akan beliau tidak peduli.”
Ka’ab bin Malik berkata,”Jika sedang gembira, wajah beliau berkilauan, seakan-akan wajah beliau adalah sepotong rembulan.”
Ar-Rubayyi berkata, “Saat melihat beliau, seakan-akan aku sedang melihat matahari yang sedang terbit.”
Anas berkata, “Aku tidak pernah menyentuh kain sutera yang lebih halus daripada telapak tangan Nabi Saw. Aku tidak pernah mencium suatu aroma, minyak kesturi atau bau apapun yang lebih harum daripada aroma dan bau Rasulullah Saw.”
Setiap kali Abu Bakar melihatnya, maka ia berkata, “Yang terpercaya dan pilihan, kepada kebaikan di menyeru. Seperti bulan purnama yang mengenyahkan kegelapan.”
Ibnul Abbas mengatakan, “Ada celah diantara gigi-gigi serinya. Jika sedang berbicara, terlihat ada semacam cahaya yang memancar dari gigi-gigi itu.”
Anas berkata, “Butir-butir keringatnya seperti mutiara.” Ummu Salamah juga berkata, “Keringatnya lebih harum daripada minyak wangi.”
Jabir berkata, “Beliau tidak melewati suatu jalan lalu membuntutiya melainkan dia bisa mengetahui bahwa beliau telah lewat, dari keharuman bau keringatnya.”
Diantara kedua bahunya ada cincin nubuwwah seperti telur burung merpati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah belajar. Belajar hingga akhir hayat dan terus menebar manfaat.

majelis zaenul musthofa